Dirjen Badilag Resmikan Inovasi PA Banyuwangi

Badilag, 1 juli 2021

Jakarta, Kamis tanggal 1 Juli 2021 bertempat di Badilag Command Center , pukul 10.00 WIB Dirjen Badilag MA RI Dr. Drs. H. Aco Nur, SH., M.H. didampingi para pejabat Eselon II, III, Hakim Yustisial, meresmikan 12 Inovasi Pengadilan Agama Banyuwangi secara virtual.

Dalam sambutannya Aco Nur menyampaikan apresiasi kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi yang tidak pernah merasa lelah berkarya dan mengabdikan dirinya kepada Pengadilan Agama meskipun usia tidak muda lagi serta semua pihak yang bekerjasama dalam mewujudkan inovasi aplikasi di Pengadilan Agama Banyuwangi, demi memberikan pelayanan excellent bagi pencari keadilan diwilayah yuridiksi PA Banyuwangi.

Inovasi Pengadilan Agama Banyuwangi yang diresmikan kali ini adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi Asisten Virtual Perkara (SIVERA), 2. Sistem Anjungan Gugatan Mandiri ( SIAGUM), 3. Layanan Perubahan Status Kependudukan Langsung Pasca Cerai (LANDUNG PECARI)/Inovasi Non Aplikasi, 4. Aplikasi Pengaduan, Kritik dan Saran) ( SIKIRAN), 5. Blambangan Mobile Court / Inovasi Non Aplikasi, 6. The Six In One Programe/ Inovasi Non Aplikasi, 7. Aplikasi Aplikasi buku tamu on line (SIMULIN) , 8. Aplikasi E-Ruangan, 9. Aplikasi Digital Office (DIO OFFICE),10. Aplikasi Instrumen Elektronik ( SIMENIK), 11. Aplikasi Antrian Sidang ( SIANDON), 12. Aplikasi Validasi Akta Cerai ( SIDASI)

Aco Nur mengingatkan kepada seluruh warga peradilan agama bahwa tantangan pada dunia peradilan saat ini semakin berat, dengan berjalannya waktu dan berubahnya zaman yang penuh dengan teknologi ditambah dalam suasana pandemi Covid-19.

Suatu kewajiban yang mana peradilan agama harus mampu mewujudkan peradilan agama yang agung dan modern. Serta para aparatur peradilan agama juga dituntut harus tanggap terhadap kecanggihan teknologi saat ini, dan semua SDM yang ada harus kaya Ide, Gagasan, Inovasi dan saling bahu membahu, saling mendukung dalam mewujudkan peradilan agama berkelas dunia.

Modal besar harus dimiliki oleh seluruh aparatur peradilan agama untuk mewujudkan peradilan agama yang agung, modern, berkelas dunia, maka para Hakim dan aparatur peradilan agama harus memiliki 4 kreteria yaitu :

1. Berilmu pengetahuan
2. Berkemampuan teknis Yudisial yang kuat
3. Berpengalaman
4. Berintegeritas

Warga peradilan agama harus memahami VISI Peradilan Agama yang Modern diletakkan diatas dasar International Frame work For Court Excellent, kerangka ini merupakan kerangka pikir dan kerja untuk meningkatkan kinerja peradilan.

• Ada 7 elemen penting dalam rangka mewujudkan pengadilan yang Excellent :

1. Kepemimpinan
2. Perencanaan dan Kebijakan
3. Sumber Daya Pengadilan
4. Proses Persidangan
5. Kebutuhan dan Kepuasan Pengguna Pengadilan
6. Akses ke Pengadilan
7. Kepercayaan Publik

Kita harus berprinsip bahwa Peradilan Agama akan terus konsisten melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan posisi hukum dan kapasitas masyrakat marjinal untuk mendapatkan hak-haknya dalam masyarakat dan mendapatkan akses yang lebih luas dan leluasa terhadap pelayanan-pelayanan publik.

Seluruh warga peradilan agama harus bisa memahami dan melaksanakan kebijakan pimpinan diantaranya yang menjadi program prioritas Badan Peradilan Agama MA RI diantaranya :

1. 19 Aplikasi,

2. SIPP,

3.E-COURT,

4. APM,

5. ZI

serta memahami nilai nilai utama Mahkamah Agung RI: 1. Kemandirian, 2. Integeritas, 3. Kejujuran , 4. Akuntabilitas, 5. Responsibilitas, 6. Keterbukaan, 7. Ketidakberpihakkan, 8. Perlakuan yang sama di depan Hukum.

Akhir sambutan Aco Nur menyampaikan simpati atas kondisi yang dihadapi masyarakat kita yang selama ini yang masih mengalami kesulitan dalam pengurusan dokumen-dokumen hukum yang terkait Pengadilan Agama dikarenakan jarak dan waktu menuju ke Pengadilan Agama. Oleh karena itu Aco Nur bertekad mengajak semua pihak untuk mewujudkan peradilan agama yang agung, modern berbasis Teknologi. (aj)